Reaksi oksidasi adalah salah satu fenomena penting dalam dunia kimia yang mencirikan proses kehilangan elektron dari suatu atom, molekul, atau ion dalam suatu reaksi kimia.
Konsep reaksi oksidasi
Pada awalnya, istilah oksidasi digunakan untuk menggambarkan proses di mana oksigen berikatan dengan zat lain, seperti yang terlihat dalam pembentukan karat (besi oksida) ketika besi bereaksi dengan oksigen.
Namun, definisi oksidasi kemudian berkembang dan melampaui keterlibatan oksigen semata.
Dalam konteks kimia modern, oksidasi lebih mengacu pada peningkatan bilangan oksidasi yang disebabkan oleh pelepasan elektron, menjadikannya konsep yang lebih luas dan mendasar dalam memahami reaksi elektronik.
Reaksi Oksidasi Berlangsung Bersamaan dengan Reaksi Reduksi (Redoks)
Oksidasi tidak terjadi sendirian; ia selalu diiringi oleh reduksi, membentuk suatu pasangan tak terpisahkan dalam reaksi yang dikenal sebagai reaksi redoks (reduksi-oksidasi).
Dalam reaksi redoks, ketika satu zat mengalami oksidasi dengan melepaskan elektron, zat lain akan mengalami reduksi dengan menerima elektron tersebut.
Misalnya, dalam reaksi antara oksida besi dengan karbon dioksida.
Dalam reaksi ini, karbon monoksida (CO) mengalami oksidasi dengan kehilangan elektron, sedangkan besi(III) oksida (Fe₂O₃) mengalami reduksi dengan menerima elektron.
Fenomena ini menunjukkan interaksi kompleks dalam kimia di mana transaksi elektron menjadi inti dari perubahan kimiawi yang terjadi.
Penyebab Reaksi Oksidasi
Berbagai faktor dapat memicu terjadinya reaksi oksidasi.
- Keberadaan agen oksidator, seperti oksigen atau senyawa lain yang memiliki kecenderungan untuk menerima elektron, adalah salah satu penyebab utama.
- Suhu dan tekanan lingkungan juga dapat memengaruhi laju reaksi oksidasi; umumnya, peningkatan suhu mempercepat reaksi karena meningkatkan energi kinetik partikel yang terlibat.
- pH. Dalam beberapa kasus, kondisi pH juga berperan, terutama dalam oksidasi komponen organik. Misalnya, oksidasi enzimatik pada apel dipicu ketika apel terbuka dan terekspos pada oksigen atmosfer.
Contoh Reaksi Oksidasi
Contoh reaksi oksidasi dapat ditemukan di berbagai aspek kehidupan sehari-hari dan industri.
Pembentukan karat pada besi
Salah satu yang familiar adalah pembentukan karat pada besi, ditandai oleh reaksi berikut:
Reaksi ini menggambarkan oksidasi besi oleh oksigen yang menghasilkan besi oksida.
Kawat tembaga dalam larutan ion perak
Contoh lainnya adalah dalam reaksi elektrokimia ketika kawat tembaga dicelupkan ke dalam larutan yang mengandung ion perak:
Pencokatan pada apel
Dalam dunia biologi, oksidasi dapat diamati pada proses pencoklatan apel.
Apel yang terpotong karena enzim polifenol oksidase dalam apel beraksi dengan oksigen membentuk melanin, mengubah warna permukaan apel menjadi cokelat.
Dampak Reaksi Oksidasi
Reaksi oksidasi memiliki berbagai dampak baik positif maupun negatif.
Dampak positif
Secara positif, oksidasi memainkan peran penting dalam proses industri, seperti pemurnian logam dan pembuatan bahan kimia penting.
Proses ini juga menjadi bagian integral dari metabolisme dalam organisme hidup, di mana oksidasi nutrisi menghasilkan energi.
Dampak negatif
dampak negatif dari oksidasi termasuk kerusakan material, seperti logam yang berkarat atau peralatan elektronik yang rusak, serta pembusukan makanan yang mempercepat kehilangan kualitas dan nilai gizi.
Oleh karena itu, pemahaman dan pengendalian reaksi oksidasi menjadi kunci dalam berbagai aplikasi ilmiah dan praktis.
Referensi
- Thoughtco.com. Oxidation Definition and Example in Chemistry
- Sampoernaacademy.sch.id. Pengertian Oksidasi, Contoh, dan Cara Mencegahnya
- Chem.libretexts.org. Definitions of Oxidation and Reduction