Agenda yang bikin senam jantung tahun 2019 lalu, ikutan acara Expo Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Award X di Politeknik Negeri Batam.
Hal ini berawal dari ikut mendaftar program KBMI (Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia) yang diselengarakan oleh Ristekdiki. Rangkaian acaranya mulai dari:
- Pendaftaran dan seleksi tingkat universitas di bulan April
- Pendaftaran dan seleksi proposal tingkat nasional di bulan Mei
- Pengumuman seleksi proposal di bulan Juli
- Pengerjaan program, sekitar 4 bulan dari Juli hingga Oktober
- dan yang terakhir adalah expo KMI di bulan November
Dari rangkaian acaranya sekilas mirip-mirip dengan kegiatan PKM, tapi khusus buat kewirausahaan.
Program KBMI
Sebenarnya tim kami di saat-saat menjelang pengumuman pendanaan sudah ngga begitu memikirkan sih.
Dua diantara tim anggota (termasuk saya) sudah sidang kelulusan dari universitas. Ditambah riweh ngurusin semua berkas kelulusan. Malah sampe lupa pernah ngirim proposal KBMI :’
Sampe akhirnya, pas banget setelah submit pendafataran wisuda universitas dapet chat WA dari bu Shoi (Pembina KKIB Undip), yang memberitahu tim Saintif lolos KBMI.
Seneng dan bersyukur di saat itu. Posisi udah lulus perlu kerjaan yang bisa ngulur waktu di Semarang sampai selesai ngurus beasiswa LPDP.
Menjalankan Program KBMI
Oh iya, proposal pengajuan usaha di program KBMI ini di khususkan untuk usaha yang sudah dilakukan. Sehingga untuk melaksanakan dan menjalankan programnya tidak begitu kesulitan.
Range dana yang diberikan juga relatif lebih besar dibandingkan dengan program PKM, sekitar 10-40 juta. Tapi tim kami hanya dapat 16 juta.
Cukup ngga cukup, tapi dianggap saja cukup XD.
Uang 16 juta, mayoritas dimanfaatkan buat maintenance website, penulis, dan promosi yang dibagi menjadi 4 bagian. Jadi perbulan anggaran dananya sebesar 4 jutaan. Karena yang namanya usaha media, alhasil banyak silang anggaran dana.
Di program KBMI ini juga ada acara monitoring dan evaluasi baik internal maupun eksternal, yang banyak program monev internal oleh Undip. Sampai 5 kali mungkin ada.
Undip emang perhatian banget sih dengan program-program yang diselengarakan Ristekdikti gini. Ngurusin anak-anaknya biar jadi terbaik.
Ikut KMI di Batam
Akhir dari acara KBMI ini sebenernya cuma sampe monev eksternal saja. Lha kok gitu? Ya memang begitu wkwk.
Acara Expo Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) ini sudah beda lagi ceritanya, dan proses seleksinya diluar acara KBMI.
Jadi ada pendaftaran dan seleksi lagi untuk KBMI ini.
Dari Undip sendiri mengirimkan 5 kelompok untuk perwakilan tiap kategori kewirausahaan, walaupun yang berangkat anak-anak dari Tim KBMI juga sih akhirnya.
Alhamdulillah Saintif masuk sebagai salah satu perwakilan dari Undip buat ke Batam. First time buat saya juga pergi ke Batam š
Acara dilakukan selamaseminggu, dan ini agak beda dengan PKM yang mayoritas semuanya sudah di cover dari pihak Kemenristek. Nah acara ini sepertinya tidak dicover semuanya dan hanya terbatas untuk beberapa perwakilan kelompok.
Termasuk biaya pesawat, akomodasi, dan sebagainya jadi harus bayar. Penginapan yang disediakan pun ngga se-kayak PIMNAS. Mon maap susah ngejelasinnya dan akhirnya agak riweh juga Undip sama Panitianya wkkwk
Alhasil dari Undip nyari hotel dan pesawat sendiri. Saya ngga tau berapa biaya yang dikeluarin Undip buat ngerawat anak-anaknya, pokoknya banyak.
Di EXPO ini dari Tim Undip belum ada yang berhasil membawa oleh-oleh juara untuk masing-masing kategori. Walaupun begitu kami masih mendapat juara Stand Terbaik.
Selesai Acara KMI
Saat acara KBMI saya dan anggota tim-Fajrul, ngga bisa mengikuti acara sampai selesai. H-1 penutupan acara kami harus pulang karena 2 hari setelahnya ada tes wawancara LPDP di Jogja.
Akhirnya dari Batam buru-buru pulang duluan karena besoknya harus sudah berangkat ke Jogja buat tes. Kalau misal ga ikut tes juga sudah eman banget. Seleksi LPDP terakhirrr~
Terima kasih @undip.official sudah nyangoni dan membayari kami ā„ļø. Tanpa Undip ngga bisa jalan-jalan sampe jauh.