Buku A Suspicious Second-Hand Shop, atau kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi Toko Barang Bekas yang Mencurigakan, adalah sebuah novel yang ditulis oleh Michio Shusuke.
Novel ini merupakan novel terjemahan dari bahasa Jepang bergenre misteri. Bagi novel terjemahan, bahasa terjemahan untuk buku ini sangat nyaman untuk dibaca. Sejauh ini, ini juga yang menjadi alasan saya lebih suka novel terjemahan Jepang karena bahasanya lebih nyaman dan cocok dibandingkan dengan terjemahan buku Korea atau Inggris.
Selain itu, jika ada istilah atau kata-kata yang memuat unsur Jepang ada ditambahan catatan kaki sehingga jadi makin paham tentang budaya dan kebiasaan orang-orang di sana,
Okay, sekarang masuk ke isi bukunya.
⚠️ Warning, this content may contain spoilers!
Apa isi bukunya?
Ini adalah sinopsis dari buku Toko Barang Bekas yang Mencurigakan.

Sudah cukup mewakili apa yang ada di dalam bukunya sebenarnya, tapi kalau boleh dijelaskan begini ringkasan umum ceritanya:
Jadi ada sebuah toko barang bekas yang dikelola oleh Kasasagi dan Higurashi. Kasasagi adalah managernya, sementara itu Higurashi bertanggung jawab mencari penjual atau pembeli dari barang bekas tersebut. Mereka sering kedatangan Nami, seorang gadis yang sering main ke toko mereka.
Seperti yang dideskripsikan, toko mereka sebenarnya bisa dianggap nggak untung-untung banget, banyak ruginya. Apalagi yang bertugas menego harga adalah Higurashi yang tidak enakan dengan kliennya, dia akan tetap menyetujui berapapun harga atau jenis barang yang dijual kepadanya, meskipun barang itu belum tentu berguna. Ia tetap akan iya-iya saja dan membawanya ke toko—walaupun sambil misuh-misuh juga sih wkwk.
Biarpun setelah kembali ke toko ia akan diomeli habis-habisan oleh Kasasagi, Higurashi tetap pasrah menghadapi semua hal itu, yang penting baginya: ia tidak berkonflik dan terlibat terlalu jauh dengan orang lain.

Keresahan Higurashi tidak hanya berhenti sampai di situ, akhir-akhir ini banyak kejadian misterius yang ada di sekitar toko barang bekas dan dirinya. Ditambah Kasasagi selalu berfikir ia adalah seorang detektif yang berhasil menyelesaikan semua kasus itu. Nami, ia tidak bisa diharapkan, ia sangat berbinar dan bersemangat ketika Kasasagi mulai berdeduksi terhadap kasus itu.
Semua hal ini membuat Higurasi mau tidak mau untuk ikut campur di dalamnya.
Kumpulan kasus misteri dalam satu buku
Pembahasan kasus misteri dalam buku ini tidak hanya satu, tetapi ada beberapa kasus. Penyajiannya juga dalam format terpisah dan dibagi dalam setiap bab.
Meski terkesan terpisah dan sekali selesai dalam setiap kasusnya, tetap ada benang merah yang menghubungkan semua kasus tersebut.

Format pembahasan kasusnya juga sangat runut mulai dari pengenalan dan penemuan kasus, penyelidikan, dan berakhir pada pembuktian dan kebenaran yang ada.
Format ini sebenarnya sudah umum di dalam novel detektif atau mister, sehingga bisa jadi ketika membaca kamu akan menginginkan twist tertentu yang berbeda dengan kebanyakan novel misteri biasanya.
Yang menarik dari buku ini sebenarnya adalah tentang peranan dari masing-masing tokohnya.
Kasasagi.
Dari awal membaca kita akan tahu bahwa Kasasagi adalah orang yang “sok” serba tahu dalam menyelesaikan permasalahan. Tak tanggung-tanggung, ia menganggap dirinya adalah seorang detektif yang terjebak sebagai seorang pemilik toko barang bekas. Eh tapi… deduksi yang ia lakukan selalu meleset XD
Nami.
Nami kalau dibaratkan sebagai sebuah bensin yang menyulut semangat Kasasagi untuk memecahkan kasus. Ia selalu semangat dan antusias terhadap jalan pikiran Kasasagi.
Higurashi.
Tokoh utama kita yang bisa dibilang udah pasrah dan tidak ingin ikut campur tetapi selalu terjebak ke dalam momen yang memaksa dia ikut serta di dalamnya. Dia ini memang kelihatan tidak tertarik, tetapi pada akhirnya dia juga yang membantu meluruskan dan memberikan pengertian kepada pembaca sebenarnya apa yang terjadi.
Sebenarnya kalau dipikir, tanpa adanya tokoh Higurashi bisa jadi kita sepakat-sepakat saja dengan pemikiran Kasasagi. Kasasagi juga cukup realistis dan masih masuk akal untuk dipertimbangkan—meskipun terkadang kelihatan ngawurnya,
Kebohongan untuk memperbaiki kesalahan dalam hidup
Dalam buku ini ternyata banyak membahas tentang “kebohongan”. Ini saya sadari setelah membaca bagian Kata Penutup yang ditulis oleh Yonezawa Honobu.
Karakter-karakter yang ada memang sering berbohong, mulai dari tokoh-tokoh utama hingga tersangka dalam cerita tersebut.
Kebohongan sebenarnya sifatnya cukup manusiawi, ada yang berbohong untuk untuk menutupi kesalahan, menghindar dari tanggung jawab, atau bahkan berbohong untuk menyalahkan orang lain. Namun, terkadang kebohongan juga dilakukan untuk memperbaiki kesalahan yang ada dalam hidup kita, seperti dalam novel ini.

Salah satu kata-kata atau quotes yang ngena sekali di hati saya adalah ini:
… Jika kita tahu sebelumnya apa yang akan dihadapi, kita tidak akan kunjung memulainya…
Ya, kalau kita sudah tahu akhir kehidupan yang kita lalu, kita tidak akan berbuat apa-apa, kita tidak akan pernah mencoba untuk memulai langkah-langkah baru. Karena pada dasarnya kita belajar, memahami, bahkan mencoba hal baru karena kita berfikir akan ada hasil yang terbaik yang bisa kita dapatkan.
Pengharapan itu yang menjadi bahan bakar semangat yang kita punya.
Sekian review buku A Suspecious Second-hand Shop kali ini. Terima kasih sudah membaca dan nantikan review berikutnya ❤︎


