Hewan Peliharaan

Halo, sekarang saya sudah mulai berkuliah.

Sudah seminggu ini saya meninggalkan rumah untuk ngekos di Jogja, dan mulai lah rasa-rasa rindu rumah beserta seisinya, termasuk ke hewan-hewan peliharaan saya.

Di keluarga yang hidup sebagai petani memiliki banyak hewan untuk ternak ataupun dipelihara memang hal lumrah. Mulai dari ayam, sapi, kambing, mentok, kelinci hingga kucing.

Di antara hewan-hewan tersebut saya paling deket dengan kucing dan kelinci.

Secara sifat kucing atau kelinci lebih mudah untuk dijinakan dan ukurannya juga tidak terlalu berat sehingga mudah dibawa (gendong).

Mari berkenalan.

Kucing

Di rumah saya punya 5 ekor kucing. Awalnya hanya satu kucing bernama Pusse (Sekarang sudah mati).

Kemudian satu ekor kucing liar datang dan ternyata nyaman dengan rumah kami, karena diberi makan dan sering dielus. Akhinya tinggal dan menetap.

Si kucing baru ini kemudian dinamai Pusaa dan dialah yang menghasilkan banyak anak-anak kucing lagi. Akhinya di rumah sekarang ada 5 kucing.

  • Pussa (ibu kucing)
  • Momo Shiki (Anak pertama pussa)
  • Kara Shiki (Anak kedua pussa)
  • Kire Shiki (Anak kedua pussaa)
  • Kuro Sihiki (Anak kedua pussa)

Nah mereka ber-lima-lah yang selama ini menghabiskan gaji saya untuk membelikan makanan kucing, mainan dan barang kucing, yang sebenernya gak penting banget XD

Kelinci

Sengaja tidak dinamai.
Karena niatannya bukan untuk hewan peliharaan tetapi untuk hewan ternak yang dijual ataupun dikonsumsi pribadi.

Kalau dikasih nama nanti saya malah ngga tega makan atau ngejualin mereka.

Lalu dalam hal reproduksi. Kelinci termasuk hewan yang cepet banget reproduksinya. Kira-kira beberapa hari setelah melahirkan dia langsung kawin, dan sebulan kemudian sudah melahirkan. Ditambah jumlah sekali peranakan juga lumayan banyak, mulai dari 4-8 anak.

See also  Satu Jam Lebih Dekat: Pengayaan Bahasa Undip 2020

Kelinci di rumah kurang lebih hampir 20 ekor dengan 2 pasangan kelinci indukan.

Bebek

hewan peliharaan

Awalnya ngga kepikiran buat piara bebek, namun saat ke pasar liat penjual anak bebek akhinya ngerasa pengen beli.

1 ekor bebek hargany 7.500 rupiah, lalu beli 5 ekor seharga 35.000. Tapi, sayang sekali mereka sudah mati (salah satu penyebabnya adalah banjir :’)

Kekurangan merawat bebek adalah mereka sedikit bau dan makanan dengan cukup berair.


Sebenernya pengen nambah hewan peliharaan lain. Hewan peliharaan ternyata efektif untuk menghibur dan menemani saat di rumah. Saya juga serasa punya temen buat ngorol.

Kira-kira hewan apa yang cocok dipelihara ya?

Featrud Photo by Eric Han on Unsplash

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *