Asam sulfat atau H2SO4 adalah senyawa asam kuat yang bersifat sangat korosif dan umumnya digunakan dalam industri atau laboratorium kimia.
Asam sulfat memiliki banyak aplikasi, termasuk dalam produksi pupuk, pembuatan baterai, proses pengolahan logam, dan dalam industri kimia organik. Hal ini dikarenakan asam sulfat memiliki berbagai sifat sebagai berikut.
Sifat fisika dan kimia asam sulfat
Asam sulfat adalah jenis asam kuat yang memiliki rumus molekul berupa H2SO4 dengan berat molekul sebesar 98,079 g/mol. Asam ini termasuk asam kuat yang berarti dapat mengalami ionisasi sempurna dalam larutan air, menghasilkan ion hidrogen (H+) yang sangat reaktif.
Secara fisik, asam ini berupa cairan yang tidak berwarna dengan densitas yang relatif tinggi sekitar 1,84 g/cm³. Tingginya densitas ini menyebabkan larutan asam ini saat berkonsentrasi tinggi bersifat cairan kental daripada air.
Selain hal tersebut, asam sulfat juga memiliki sifat unik seperti:
- Bersifat korosif.
Asam sulfat bersifat sangat korosif dan dapat merusak bahan organik dan anorganik. Ini disebabkan oleh kemampuannya untuk mengeluarkan ion hidrogen (H+) yang sangat reaktif.
- Menghasilkan panas saat beraaksi dengan air.
Proses pencampuran H2SO4 dengan air akan menghasilkan reaksi eksoterm yang melepaskan panas ke lingkungan. Jika kamu ingin melarutkan asam sulfat ke air harus dilakukan secara perlahan sambil mengaduk agar tidak terjadi peningkatan suhu yang drastis.
Proses Pembentukan
Proses pembentukan asam sulfat (H2SO4) dapat terjadi secara alami maupun secara sintesis atau buatan.
Secara alami
Asam sulfat terbentuk secara alami disebabkan oleh adanya oksidasi pada mineral sulfida, seperti besi sulfida. Air asam ini mampu melarutkan logam-logam yang ada dalam biji sulfida, yang akan menghasilkan uap berwarna cerah yang beracun.
Kandungan asam ini juga sering dijumpai pada saat hujan asam, salah satu zat yang menyebabkan hujan asam berbahaya bagi manusia. Selain di Bumi, secara alami kandungan asam ini ini juga diamati diproduksi pada permukaan atas atmonsfer planet Venus.
Secara sintesis
Pembuatan asam sulfat secara sintesis melibatkan dua tahap utama.
- Tahap pertama adalah pembentukan asam sulfur trioksida (SO3) dari sulfur dan oksigen dengan bantuan katalis.
- Tahap kedua adalah pengenceran asam sulfat pekat yang dihasilkan dengan penambahan air. Proses ini dilakukan dengan hati-hati dan diikuti oleh tahap penyulingan dan pemurnian untuk memastikan kemurnian yang tinggi.
Tentu saja dalam proses pembuatan asam ini harus dilakukan secara berhati-hati dan mengikuti prosedur yang tepat karena proses ini berbahaya.
Kegunaan
Saat ini, penggunaan asam sulfat banyak dilakukan dalam konteks industri
- Industri kimia sebagai bahan baku dalam produksi berbagai bahan kimia, seperti pupuk fosfat, deterjen, pewarna, dan bahan peledak.
- Pengolahan logam dalam proses pickling (pembersihan) logam untuk menghilangkan lapisan oksida dan kontaminan.
- Industri petrokimia, sebagai bahan produksi asam nitrat, asam fosfat, dan asam sulfonat.
- Industri tekstil, berfungsi untuk mengatur pH dan menghilangkan kontaminan dari serat tekstil.
- dan lain sebagainya.
Selain dalam bidang industri, penggunaan H2SO4 juga kerap dilakukan dalam lingkungan dan laboratorium. Dalam proses penelitian saya di laboratorium ini juga menggunakan bahan H2SO4 salah satunya untuk pembersihan sampel.
Note:
- Saat menggunakan asam ini perlu dilakukan dengan hati-hati dan dalam lingkungan yang terkendali untuk mencegah kerusakan atau bahaya yang tidak diinginkan.
- Pembelian senyawa H2SO4 dengan konsentrasi tinggi biasanya sagat ketat dan terbatas.
Referensi:
- Laboratory Chemical Safety Summary (LCSS) Datasheet. Sulfuric Acid
- Wikipedia. H2SO4