Review: iPad 8th Generation (2020), setelah sebulan penggunaan

Ini adalah produk kedua dari brang Apple yang saya miliki. Setelah hampir 1 tahun menggunakan iPhone rasanya lebih nyaman dan mudah dalam penggunaan.

Dulu sekali, saya mengira menggunakan produk Apple sedikit menyusahkan.

Ini dari pendapat teman-teman saya sih. Beberapa fitur yang berbeda dengan android terutama terkait aplikasi dan pemindahan data, plus harganya cukup lumayan kan.

Namun, setelah menggunakan ternyata ngga juga. Seiring perkembangan teknologi, Apple juga mulai menyesuikan diri biar produknya lebih fleksibel untuk digunakan. Sofware dan aplikasi juga banyak yang bisa didownload di Apps Store. Terutama untuk aplikasi sosial media atau yang biasa digunakan sehari-hari, sama aja kayak di Adroid.

Okay, sekarang kembali lagi ke iPad 🙂

Spesifikasi

Tahun Keluaran: September 2020
Layar: Retina IPS LCD 10,2 inci 2160 x 1620 piksel, 264 piksel per inci
GPU: Apple GPU (4-core graphics)
RAM: 3 GB
Memori Internal: 32 GB
Kamera: 8 MP, f/2.4 (belakang) dan 1,2 MP (depan)
Baterai: Li-Po, non-removable (32.4 Wh)
Harga: Rp 5.400.000

Walaupun tidak secanggih iPad Pro, sudah sangat cukup untuk penggunaan ringan seperti sosial media, email, membaca buku, dan cocok untuk pelajar yang sedang kuliah online.

iPad generasi ini juga sudah mendukung penggunaan Apple Pencil dan keyboard eksternal, sehingga bisa buat kerja juga.

Penggunaan untuk belajar atau kuliah

Kurang lebih iPad ini saya beli 1 bulan lalu dengan penggunaan utama adalah membantu kegiatan kuliah online.

ipad gen 8
Biasanya saya pakai begini, sembari menyimak perkuliahan di google meets sekalian buka buku bacaannya.

Nyaman untuk membaca text book sekaligus buat nyoret-nyoret, tinggal tambah Apple Pencil.

Hanya saja kulitas kamera depannya yang tidak cukup bagus. Saat zoom atau google meet, gambar video sedikit buram dan tidak solid.

Kemudian, dari segi baterai pun ternyata juga tahan lama. Klaim dari Apple sih, iPad 2020 ini memiliki ketahanan baterai hingga 10 jam. Namun dengan penggunaan seperti saya, malah lebih lama, saya biasanya baru men-carge ulang baterai 2-3 hari. Jadi, okay banget.

See also  Review : A Cup Of Tea, Sebuah Buku dari Gita Savitri

Dengan desain yang minimalis dan slim, sangat memudahkan untuk dibawa kemana-mana (taruh di totebag pun aman dan ngga berat).


Oh iya, iPad ini juga bisa buat buat pengganti laptop juga, terutama saat berpergian dan malas membawa laptop yang cukup berat dan besar.

Tinggal ditambah perangkat tambahan seperti mouse dan keyboard, seperti ini.

ipad gen 8
Image by Youtube Ydnim C

Jadilah penganti laptop.

Rasanya pengen nambah aksesoris keyboard dan mouse, apalagi setelah dapat free acces Microsoft 365 Online dari Undip (tempat kuliah S1 dulu). Jan emang baik banget Undip, masih ngasih benefit buat alumninya dan jadi ga perlu beli lisensi.

Namun, untuk penggunaan yang emang full menganti laptop sepertinya belum bisa.

Worth it ngga ipad gen 8 ?

Untuk masalah harga, dibanding dengan iPad yang lain terbilang relatif terjangkau. Sedikit cerita, sebelum akhirnya beli iPad gen 8 baru.

Awalnya saya mau membeli iPad second atau nyari yang generasi di bawanya. Namun setelah dilihat-lihat (sepet juga sudah dikirim) akhirnya ngga jadi beli. Baik selisih harga ataupun dapet barang second yang bagus ternyata susah.

Mending beli yang baru sekalian, terutama niatan saya menggunakan ipad ini untuk jangka panjang (5 tahun-an)

Dari segi aspek selama sebulan penggunaan, menurut saya ini okay.

Featured Photo by Leone Venter on Unsplash

2 Replies to “Review: iPad 8th Generation (2020), setelah sebulan penggunaan”

    1. Tidak ada slot untuk kartu SIM.
      Namun, bisa digunakan untuk WA dan aplikasi video conference lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *