Setelah penantian yang cukup panjang akhirnya saya mulai kuliah juga. Kuliah di program pascasarjana Fisika Universitas Gadjah Mada.
Kalau teman-teman saya tahu pasti bakalan ga nyangka sudah kuliah dan kuliahnya di UGM lagi.
Emang ngga ngomong ke orang-orang juga sih kalau sudah kuliah, biasanya kalau omong gini jadi rada heboh soalnya XD.
Kemudian rencana awal saya memang bukan ngambil di UGM, niatnya ngambil ITB. Setelah banyak pertimbangan, memutuskan lebih baik untuk mengambil kuliah di Fisika UGM.
Penyambutan mahasiswa baru
Kehidupan perkuliahan saya di UGM dimulai dari penyambutan mahasiswa baru oleh pihak prodi pascasarjana fisika. Kalau tidak salah H-4 perkuliahan di mulai.
Isinya seputar arahan dalam berkuliah, pengisian KRS, sistem kuliah, dan informasi-informasi penting lain terkait kuliah di pascasarjana Fisika.
Jangan dibayangkan penyambutan mahasiswa barunya semacam ospek atau orientasi mahasiswa barunya anak S1 ya, ini ngga ada model-model begitu. wkwk.
Bahasannya cukup menarik, terutama di semester ini kegiatan perkuliahan masih online yang mesti pakai aplikasi SIMASTER dari UGM.
Kegiatan penyambutan ditutup dengan pemaparan HMPS Fisika. Sharing tentang perkulihan dan organisasi hmps.
PS: Bagi yang sedang berminat untuk mendaftar program pascasarjana fisika UGM, berikut syarat dan alur pendaftarannya https://diahask.com/pascasarjana-fisika-ugm/
Kuliah daring
Sama seperti kegiatan Pengayaan Bahasa bulan maret 2020 lalu kuliah masih dilakukan secara daring. Ya Allah, kenapa lama banget ya pandemi corona :’
Membuat saya mau ngga mau harus berangkat ke Jogja untuk kuliah daring. Di rumah tidak terlalu support soalnya, poor connection dan sering mati lampu.
Di semester pertama ini saya mengambil 19/20 sks yang ditawarkan. Fyi, untuk menyelesaikan program magister fisika ugm kurang lebih butuh sekitar 40 sks (sudah termasuk tesis) untuk lulus .
Kalau diitung-itung sih, jika saya bisa ngambil penuh 20 sks selama 1 tahun sudah bisa lulus. Tapi mustahil juga sih, soalnya bisa diprediksi riset tesis nya bakal rada lama.
Untuk peminatan fisika material ini mata kuliah yang saya ambil.
Pengambilan mata kuliah di sini sepenuhnya diberikan kepada mahasiswa. Mata kuliah wajib dan beberapa mata kuliah ditawarkan tiap semester. Bebas pilih yang mana aja, tidak ada sistem paketan juga.
Cuma ya itu, penghapusan mata kuliah maksimal 10% total sks yang diambil. Kalau banyak yang jelek nilainya jadi berabe.
Semua pertemuan kuliah dilakukan melalui Google Meets. Bahan materi diupload via SIMASTER, WA, dan Classroom.
Kuliah daring sebenernya menyenangkan, tetapi rasanya saya kurang bisa interaktif.
Di sisi lain karena mayoritas text book formatnya pdf, cukup sulit untuk leluasa membaca atau pun membuat catatam. Akhirnya agar lebih nyaman untuk kuliah, upgrade beli tablet.
Alhamdulillah setelah seminggu kuliah dengan bantuan tablet, makin enak dan efektif. Sembari menyimak penjelasan dosen di laptop, bisa membuat highlight atau catatan kecil di tablet.
Kombinasi yang cocok untuk kuliah daring.
Bedanya Kuliah S1 dan S2
Apa ya perbendaannya? untuk saat ini belum menemukan hal yang signifikan. Baru beberapa minggu juga.
Hanya saja, saya rada kagok pas awal kuliah. Efek satu tahun lebih ngga pernah belajar fisika. Ya sudah ngga usah terlalu banyak dipikir. Berusaha menjalani kegiatan perkuliahan sebaik mungkin.
Bonus foto saat kuliah XD
Featured image by ugm.ac.id
Kereeeennn. Sangat memotivasi kami
Whoaa, terima kasih sudah membaca Haris 🙂
Keren pol bu ketua
hai kak, assalamualaikum salam kenal, kalo mau masuk fisika s2 ugm, apakah ada tes tertulis atau syarat tambahan dari pihak prodi nya ya kak untuk pendaftaran ?
Halo Nadiisah, salam kenal juga.
Kalau mengacu ke pendaftaran tahun 2020 lalu syarat pendaftarannya hanya bagian administrasi. Tidak ada ujian tertulis.
Kemudian untuk syarat tambahan, hanya diminta mengirimkan dokumen yang kita upload selama pendaftaran saja.
Lebih jelasnya nanti bisa ditanyakan di CP administrasi departemen fisika 😀
Haloo kaa, kebetulan aku baru saja mendaftar S2 fisika ugm, tapi aku masih takut banget ngga lolos karena nilai TOEFL dan paps aku kecil ðŸ˜
Ngga papa kok, kalau sudah memenuhi dengan syarat minimalnya insyaAllah tetap amann. Semangat Siska.
Hay… Aku mau banget daftar di Magister Fisika UGM.. tapi toeflku sudah pas minimal TOEFL yang di syaratkan.. apakah perlu aku ulang lagi tes TOEFL .. supaya aman ?
Sepertinya tidak begitu masalah jika nilainya pas dengan persyaratan, nanti bisa bagusin disyarat yang lainnya.
Namun jika agak khawatir dan masih cukup banyak waktu mungkin bisa dicoba buat tes lagi.
Aku sebenarnya takut mau masuk UGM.. secara bahasa Inggris aku itu minim banget.. atau mungkin kita aku lulus nantik bisa ngga ya kuliah sambil belajar bahasa Inggris ???
Tenang aja kok, di sini bahasa pengantarnya pakai bahasa indonesia jadinya tetep pasti bisa ngikutin selama perkuliahan. Kalau PPT dosen kadang ada yang full inggis atau parsial.
Bisa banget kalau mau sembari les atau belajar bahasa inggris. Aku juga begitu, masih belajar bahasa inggris buat prepare toefl juga.
Halo kak, aku berniat mau daftar magister fisika di UGM. Peluang lulus nya sekecil apa ya kak ? Ada tips nya ga kak supaya lulus magister di UGM ?
Hi Sasa, setahu saya kalau untuk pendaftaran magister fisika UGM tidak terlalu banyak seleksinya, hanya seleksi di adminstrasi berkas. Jadi peluang buat lulus juga besar.
Buat tips atau hal yang perlu disiapkan, mungkin bisa prepare buat menyiapkan berkas dari sekarang (pemberkasannya hampir tiap tahun sama) terutama tes TOEFL & TPA karena ada semacam nilai minumumnya.
Hi kak, luarbiasa pengalamannya. Boleh nggak minta file bahan kuliahnya kak?
Halo Mr Boy, boleh. Silahkan DM Instagram ya 🙂