PB UNDIP Semarang, merupakan salah satu tempat pelaksanaan program pengayaan bahasa yang diselengarakan LPDP untuk meningkatkan kemampuan bahasa inggris para awardeenya.
Program PB batch 2 di Undip dilaksanakan dalam masa yang cukup lama, sekitar 3 bulan. Cukup waktunya untuk kami bikin-bikin kegiatan pengakraban. Program-program yang kami buat diantaranya
- Kegiatan peduli sosial
- Outhing, out-bond main keluar (tapi akhirnya ngga jadi)
- Satu jam lebih dekat, bincang-bincang dengan anggota awardee
- Selain itu ada juga kegiatan ramadahan, khatam Al-Quran dan berbagi ilmu
Di sini saya mau cerita yang tentang kegiatan peduli sosial dulu ya, next post untuk kegiatan yang lain.
Program peduli sosial ini rencananya ingin melakukan kegiatan bersih pantai, mengirim bantauan ke panti asuhan, ataupun bagi-bagi makanan saat ramadhan.
Jujur ya, sebenarnya saya kurang setuju untuk kegiatan sosial ini, jika berhubungan dengan lembaga-lembaga, Soalnya seperti kegiatan sosial yang sudah-sudah bisanya jadi ribet sendiri.
Apalagi kondisinya ditengah kelas PB yang full dari ja,m 8 sampai jam 3 sore. Sudah lelah. Tapi mah, yangn namanya awardee LPDP mah beda. Kayaknya temen-temen ngga ada yang mikir kayak saya. Astagfirullah diriku XD.
Namun, Pandemi Corona menghadang. Di tengah pandemi Corona di saat program peduli sosial yang melibatkan lembaga tentunya tidak dapat dilakukan secara efektif. Secara untuk penyelengaraan program yang melibatkan lembaga dan perizinan bakal susah, apalagi semarang sudah berada di zona merah.
Akhirnya kami memutuskan untuk melakukan penggalangan dana untuk memberikan bantuan kebutuhan pokok untuk warga yang membutuhkan di sekitar lokasi pengayaan bahasa.
Pengalanggan dana
Proses penggalangan dana dilakukan dengan sisten donasi berupa uang ataupan barang secara langsung.
Ku juga seneng akhirnya bisa ikut berkontribusi buat bikinin pamflet. Selalu dengan flat design :’
Mayoritas teman-teman memberikan donasi dalam bentuk uang, karena sebagian besar sudah pulang ke kampung halaman masing-masing. Termasuk saya.
Hasil donasi yang terkumpul kemudian dibelikan bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, teh, mie instan dan lain-lain.
Pembagian donasi
Pembagian donasi dilakukan di sekitar lingkungan Universitas Diponegoro Semarang (jalan hayam wuruk, peleburan). Pembagiannya disalurakan kepada orang-orang yang membutuhkan dan tidak dapat menjalani social distancing untuk bekerja.
Sayang sekali saya tidak bisa ikut dalam pembagian sembako di Semarang, karena keburu pulang kampung. Saya juga ga bisa cerita banyak.
Namun yang jelas, dari cerita teman-teman yang membagikan. Para warga keliahatan senang dan bersyukur mendapatkan bantuan dari kami.
Mayoritas teman-teman PB Undip yang masih stay di semarang anak rantau dari luar jawa. Ada banyak perasaan ngga enak ke teman-teman, apalagi saya alumni Undip. Setidaknya bisa bantu banyak di lingkungan undipnya.
Tetapi, terima kasih banyak teman-teman yang di Semarang, kalian luar biasa. Pround of you pokoknya.
Baru ngeh di sini, emang awardee LPDP punya jiwa sosial yang tinggi dan anak-anak berbakat dalam bidangnya masing-masing. Sometimes, saya pribadi ngerasa masih kurang on fire buat berkontibusi nyata. Makin termotivasi dari kegiatan-kegiatan di pengayaan bahasa ini.
Semoga diperjalanan kedepannya dapat membantu dan bermanfaat bagi banyak orang, terutama masyarakat di sekitar kita.
Note:
- Ilustration by dribbble.com
- Foto by tim dokumentasi PB Undip batch 2