April itu bulan patah hati.

Terlalu menyedihkan untuk diingat, atau memang saya nya aja yang ngga bisa move on. Dan ya. Sebenarnya kejadiannya sudah selesai di april tahun lalu (2019).

Maaf jika sedikit membingungkan, namun hal ini cukup sulit untuk dijelaskan. Diriku sendiri juga sulit memahami kenapa hal ini bisa terjadi.

Gagal pergi.

Berawal dari rencana keberangkatan ke Swiss, karena ada ya bisa dibilang acara penting namun akhirnya gagal dan hanya seorang saja yang berangkat.

Yang membuat terluka adalah ketika udah capek kesel mondar mandir dan ngasih saran ke orang tapi akhirnya ga diterima. Ditambah semester tersebut udah semester akhir, ngerjain penelitian ngga selesai-selesai.

Walaupun akhirnya dapat uang 8 juta, tombokan dari universitas.

Kedua. Dibohongi sahabat sendiri.

Dibohongi sahabat sendiri tentunya udah sakit, tapi kalau dibohonginya berulang kali kan sakitnya jadi berkali-kali lipat.

Insidennya pun sama, gara-gara pengen keluar negeri. Jadi males kalau ngomongin ke luar negeri terutama ke eropa.

Penelitian yang amburadul

Efek dari kedua hal tersebut yang paling kerasa salah satunya, penelitian yang ketunda hampir 1 bulan lamanya.

Dimarahin dosen pembimbing? jelas. Perasaan kacau balau ngga bisa nggarap skripsi? jelas. Udah jatuh makin jatuh lagi.

Kayak nya ini momen dimana broken heart for the first time. Sakitnya ga mau ilang :’


Tetapi, April juga bulan kelahiran ku, semoga masih ada harapan untuk bahagia.

See also  Saya Takut Semakin Bodoh

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *