Dari seluruh alur seleksi penerimaan beasiswa LPDP, ini lah tes yang paling bikin deg-degan. Tahap terakhir yang paling menentukan apakah akan menerima beasiswa tersebut ataukah tidak.
Sebelum menjalani tes wawancara ada 2 tahapan tes yang harus dilakukan terlebih dahulu yaitu seleksi administrasi dan SBK.
Wawancara dilakukan sebanyak 2 kali dengan bahasan dan pewawancara yang berbeda.
Saya akan membahas per-sesi wawancara. Apa saja topik yang akan ditanyakan dan apa saja yang perlu disiapkan.
Sebelum memulai wawancara, panitia seleksi LPDP akan melakukan verifikasi semua berkas yang diupload pada seleksi administrasi terlebih dahulu.
Sesi Wawancara 1
Sesi wawancara ini diuji oleh 3 orang pewawancara dengan background yang berbeda-beda. Pewancara meliputi:
- Seorang dari pihak LPDP
- Satu orang Psikolog
- dan Akademisi sesuai dengan rumpun pemilihan studi
Topik bahasanya— yang saya lihat— adalah semua formulir yang kita isi saat pendaftaran administrasi, esai proposal studi dan rancangan studi, kemampuan diri untuk memahami diri sendiri.
Berikut ini ringkasan pertanyaan yang ditanyakan:
- Deskripsikan diri kamu, apa kelebihan dan kekurangan mu
- Apa topik penelitian mu dan kontribusinya bagi Indonesia
- Kenapa kamu harus menerima beasiswa LPDP
- Apa tujuan jangka pendek dan panjang mu
- Kegiatan yang pernah kamu lakukan dan berdampak pada masyarakat— pengabdian masyarakat
- Apa prestasi yang pernah kamu raih
- dan masih banyak lagi .
Sisanya, biasanya dikembangkan dari jawaban yang telah kita sampaikan. Jadi sebisa mungkin kita sudah tahu pasti apa saja yang ingin kita lakukan dan kerjakan.
Agar kamu bisa lancar menjawab pertanyaan. Buatlah list pertanyaan yang pernah ditanyakan saat seleksi wawancara beasiswa LPDP—di internet sudah banyak yang membuat. Kemudian jawab dan seringlah berlatih wawancara dengan temanmu.
Kamu juga bisa mulai dari membuat proposal dan rencana studi yang bagus. Karena sejatinya proposal studi dan rencana studi adalah kunci.
Proposal dan rencana studi secara langsung sudah merangkum apa yang akan kamu lakukan selama dan setelah mendapatkan beasiswa ini.
Saat wawancara 1, sebenarnya saya agak kaget dengan bahasan yang ditanyakan oleh pewawancara.
Di saat teman-teman yang lain banyak ditanyai perihal penelitian, justru di kelompok wawancara saya lebih banyak ditanya mengenai pengabdian masyarakat XD
Pada seleksi ini, saya rasa peserta memang sudah sangat prepare sekali. Membawa dokumen pendukung atau segala hal yang menguatan diri mereka. Ada juga yang membawa segebok sertifikat, jurnal, dan krincing-krincing medali PIMNAS. Bikin deg-degan ngeliatnya.
Sesi Wawancara 2
Berbeda dengan seleksi wawancara lpdp 1 yang lebih ke arah sisi pribadi atau tujuan masa depan. Wawancara 2 ini berfokus pada diskusi terkait nasionalisme atau kebangsaan.
Wawancara 2 ini juga berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya— sebelum tahun 2019 bentuk seleksi kedua berupa Focus Group Discussion (FGD). Dalam wawancara 2 ini juga sepertinya benar adanya jka melibatkan orang-orang BIN aka Badan Intelijen Negara.
Secara tidak langsung dari wawancara ini tujuannya ingin menjaring penerima LPDP yang nasionalis dan tidak terpapar radikalisme.
Menurut saya tahap wawancara ini yang paling seru. Sebelum maju wawancara, di ruang tunggu saya dan teman-teman berdiskusi apa saja yang akan ditanyakan dan mendengar cerita yang udah maju duluan.
Walaupun belum kenal, saya merasa mereka juga merasakan hal yang sama. Agak nervous, deg-degan, dan khawatir. Haha.
Sedikit ringkasan topik dalam wawancara 2 ini yang isinya kurang lebih terkait isu-isu yang sedang ramai sekarang ini.
- Radikasime
- Kebijakan pemerintah— pajak, cadar, bpjs
- Gerakan sparatis— PKI, GAM, OPM
- SDM unggul
- Terorisme
- 4 pilar negara Indonesia
…dan beberapa pertanyaan sesuai dengan form isian yang dikirim sebelum mencetak kartu peserta seleksi wawancara. Isinya seperti medsos yang digunakan, website yang sering dibaca, idola kamu siapa, dll. Berhubungan dengan kebiasaan sehari-hari.
Apa yang perlu disiapkan untuk seleksi wawancara LPDP?
- Cari informasi sebanyak-banyaknya terkait pertanyaan yang akan ditanyakan, kemudian jawab— kalau saya diketik beserta jawabannya dan diiprint
- Banyak latihan wawancara. Biar ngga grogi dan jawaban makin terstuktur
- Ikuti berita dan isu-isu terkini, terutama yang berkaitan dengan yang saya sampaikan di atas.
- Selalu berusaha dan berdoa
- Lolos seleksi sebelumnya— yaiya lah XD
Hallo kak, terima kasih untuk tips yang sudah dibagikan. Oh ya aku mau tanya nih, untuk verifikasi berkasnya apakah hanya file yang kita upload atau informasi (misal mantan ketua osis) soalnya untuk bagian pengalaman organisasi hanya menuliskan (tidak upload file) nah apakah nantinya itu juga akan diverifikasi?
Mohon maaf apabila terlalu ribet pertanyaannya
Terima kasih
Halo juga Anik, terima kasih sudah membaca.
Iya benar untuk isian organisasi memang tidak ada bagian upload file. Setahu saya, untuk bagian ini tidak terlalu dipermasalahkan saat wawancara. Namun bisa juga sih menyiapkan seperti dokumentasi kegiatan. Yang penting, terkhusus sertifikat penghargaan, kejuaraan, atau publikasi ada bukti verifikasinya (sertifikat atau foto kegiatan).