Satu Tahun pakai Aplikasi Bibit

Akhir Desember lalu Bibit merilis recap penggunaan aplikasi selama penggunaan Aplikasi Bibit selama tahun 2020.

Dan ternyata cukup lama juga memakai aplikasi ini.

Pertama menggunakan Bibit

Awal mula menggunakan aplikasi ini karena lagi seneng-senengnya ngikutin akun Instagram Jouska (sekarang akunnya sudah tutup).

Membuat merasa terbuka dan mulai aware dengan merencanakan keuangan. Buat sekalian praktek nyoba langsung menggunakan aplikasi reksa dana.

Setelah baca-baca dan tanya ke teman, akhirnya memutuskan untuk menggunakan bibit.


Oh ya, sebenarnya alasan utama untuk mulai menggunakan aplikasi Bibit adalah membiasakan diri untuk menabung secara rutin.

Saat kuliah dulu ngga nabung. Uang yang saya punya ngepas buat makan dan mencukupi kehidupan.

Nah mumpung sudah kerja dan ada sedikit penghasilan, mencoba untuk menyisihkan 20% dari gaji untuk ditabung. Dikit-dikit dulu ngga papa, yang penting rutin dan terbiasa dengan kegiatan menabung.

Biar nanti kalau udah beneran mapan dan ada uang yang lebih sudah punya pondasi buat nabungnya.

Keunggulan Reksadana Bibit

Menurut saya bibit sangat cocok buat orang-orang yang yang benar awal dalam dunia investasi, serta yang tidak mau ribet mengelolanya.

Berikut ini beberapa keunggulan Aplikasi Bibit yang sangat membantu.

aplikasi bibit

1. Ada Robo Advistor

Di Bibit kita bisa memilih tiga jenis reksa dana , yaitu (1) reksadana pasar uang, (2) obligasi, dan (3) saham.

Bagi orang yang sudah paham dengan skema reksadana pastinya akan mudah saja dalam memilih, namun bagi yang belum paham tenang aja.

Aplikasi Bibit dengan Robo Advistor akan menyarankan produk reksadana yang cocok untuk kita sesuai dengan profil resiko kita.

2. Tampilan yang minimalis

Salah satu keunggulan Bibit yang membuat terasa nyaman adalah tampilannya yang simpel dan ngga terlalu banyak fitur.

See also  Kilas Balik 2020

Sehingga lebih nyaman dan mudah dipahami.

3. Bisa bayar lewat apa aja

Kemudian untuk proses transaksinya tidak ribet.

Kamu bisa membayar via dompet digital, virtual account, hingga transfer rekening manual. Pokoknya senyamannya kita.

4. Minimal Pembelian 10.000

Yaps, pembelian reksadana di aplikasi Bibit minimal 10.000.

Sangat terjangkau sekali kan, cocok buat pelajar yang lagi mencoba belajar perihal investasi dan reksadana.

Setelah Setahun

Salah satu kebanggan dalam menggunakan Bibit adalah jumlah tabungan selama tahun 2020 udah mencapai target, bahkan sebelum akhir tahun kemarin.

aplikasi bibit

Ngga nyangka aja, bisa lancar nabungnya. Walaupun sedikit demi sedikit kalau dijalani terus lama-lama ternyata ada hasilnya juga.


Sejujurnya, selama menggunakan Aplikasi Bibit profil investasi ngga melulu hijau. Ada kalanya merah membara (terutama saat awal-awal pandemi).

Saat-saat begini tentunya bikin kaget. Secara baru beberapa bulan nyoba masak langsung mines. Rasanya pengen langsung ngambil semua uang.

Tapi keinget lagi niatnya pakai reksadana buat belajar, baca-baca lagi dan ternyata emang kadang begitu. Nilainya bakal fluktuatif, terutama di masa-masa ekonomi yang kurang stabil.

Dalam hal menentukan waktu pembeliannya juga masih belum begitu paham. Kalau ini untuk mensiasatinya biasanya jika ingin melakukan top up, saya bagi-bagi dulu uangnya.

Misal uang buat top up bulan ini Rp 1.000.000. 1000k ini kemudian bagi jadi 4. Sehingga nanti nabungnya sebanyak 4 kali dengan nominal 250k.

Ini lebih aman dan tidak perlu memantau IHSG, toh saya juga belum bisa baca grafik sahamnya juga XD

Catatan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *