Desa Nusantara berbasis Sustainable land use planning (SLUP)

Kerusakan alam semakin parah terjadi di Indonesia, mulai dari penebangan hutan secara illegal, alih fungsi hutan, polusi, perubahan iklim, serta penggunaan sumber daya alam secara tidak bijak.

Dampak kerusakan alam ini secara langsung dirasakan oleh komunitas masyarakat yang bersingungan langsung dengan hutan. Dimana komunitas ini sangat bergantung pada hasil hutan dan sumber daya alam yang terdapat di hutan.

Hal demikian juga dirasakan oleh masyarakat di Desa Nusantara. Namun, berkat pengelolaan dan perencanaan yang baik desa ini dapat bertahan, mengoptimalkan sumber daya alam yang ada, tanpa merusaknya.


Apa itu Desa Nusantara?

Desa Nusantara adalah salah satu daerah yang terletak di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Daerah ini awalnya merupakan lokasi permukimanan program transmigrasi, sehingga kebanyakan masyarakatnya berasal dari pulau Jawa.

Karena daerahnya di dominasi oleh hutan gambut, hal ini memberikan tantangan tersendiri untuk beradaptasi mengelola lahan tersebut. Mengingat seperti yang kita tahu kan, area gambut cukup rentang terhadap kebakaran dan degradasi lingkungan.

Mengatasi tantangan tersebut, Desa Nusantara mengadopsi konsep sustainable land use planning yang bertujuan untuk menciptakan sistem penggunaan lahan yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.

Sustainable land use planning (SLUP)

Apa itu sustainable land use planning?

Sustainable land use planning (SLUP) adalah suatu proses perencanaan penggunaan lahan yang bertujuan untuk menciptakan keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam suatu wilayah.

SLUP dilakukan dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya alam, kebutuhan masyarakat, dan potensi ekonomi yang dapat dihasilkan dengan tetap memperhatikan aspek konservasi dan preservasi lingkungan.

Hal inilah yang diterapkan dalam Desa Nusantara.

Hasil pertanian di desa nusantara sumatera selatan
Komoditas pertanian unggulan di Desa Nusantara. Selain komoditas tersebut terdapat juga komoditas lain seperti nanas, pohon karet. Sumber: Desa Nusantara – WALHI.

Di desa ini, masyarakat memanfaatkan kondisi lahan yang ada untuk menanam berbagai komoditas pertanian yang sesuai dengan daerah tersebut, seperti karet, padi, dan berbagai jenis tanaman lainnya.

See also  Karhutla, Kebakaran Hutan & Lahan Gambut, Dan Cara Mengatasinya

Masyarakat juga mengelola sumber daya air tawar yang tersedia untuk memelihara ikan lokal, seperti ikan gabus, ikan betok, dan ikan lele, sebagai alternatif sumber protein bagi masyarakat setempat.

Selain itu, untuk mencapai kemandirian sumber daya pangan bagi masyarakat, masyarakat juga mendapat edukasi terkait teknik pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta pengembangan usaha pertanian yang mereka lakukan dari stakeholder.

Program Dana Nusantara

Keberjalanan Desa Nusantara ini tentunya tidak dapat berjalan sendiri dan tentunya harus melibatkan banyak pihak mulai dari masyarakat setempat, NGO (non-government organization), hingga pemerintah.

Salah satu adalah melalui program Dana Nusantara.

Dana Nusantara merupakan program yang digagas oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), yang mana memberikan pendanaan secara langsung bagi masyarakat adat dan komunitas lokal.

Program pemberdayaan masyarakat di desa nusantara
Contoh kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh Dana Nusantara. Dana Nusantara juga mendukung inisiatif pengembangan ekonomi berbasis komunitas dan penerapan teknologi tepat guna [sumber: dokumen WALHI]

Selain itu, melalui program Dana Nusantara juga dilakukan kegiatan pendampingan masyarakat dalam pengelolaan dan pengembangan desa juga dilakukan.

Sehingga, mengakselerasi masyarakat untuk mampu mengembangkan potensi daerahnya secara berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Melawan Ekspansi Lahan Sawit

Area Desa Nusantara yang bersingungan dengan perusahaan perkebunan juga memberikan tantangan terhadap pengembangan daerah ini.

Dimana kegiatan tersebut dapat berdampak negatif terhadap lingkungan, mulai dari deforestasi, kerusakan lingkungan, berkurangnya area hutan rakyat, hingga hilangnya keanekaragaman produk alam yang dihasilkan.

Menganggapi hal tersebut, masyarakat Desa Nusantara membentuk forum petani nusantara bersatu sebagai bentuk respon terhadap perusahanan sawit, dan sebagai wadah untuk menyalurkan aspirasi dan memastikan tanah tetap dimiliki oleh rakyat.

Forum ini menjadi salah satu wadah bagi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan terkait pengelolaan lahan di wilayah mereka.


Keberhasilan Desa Nusantara dalam menjalankan sustainable land use planning ini adalah sebuah contoh inspiratif bagi pengembangan daerah-daerah lain di Indonesia.

See also  Kunci Sukses Pendidikan Indonesia Ada Pada Kecepatan Akses Internetnya

Melalui partisipasi aktif masyarakat, pemangku kepentingan, dan pihak-pihak terkait, pengelolaan lahan yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi dapat terwujud, tanpa mengorbankan hak-hak masyarakat dan merusak lingkungan.

Oleh karena itu, yuk dukung upaya untuk mengembangkan desa-desa berbasis sustainable land use planning sebagai langkah strategis dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Featured Photo by Dikaseva on Unsplash

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *