Kebakaran hutan siberia yang terjadi tahun 2021 kemarin, menjadi salah satu kebakaran terparah yang pernah dialami oleh planet Bumi. Lalu apa sebabnya? Salah satunya adalah perubahan iklim.
Jum’at lalu saya mengikuti acara Online Gathering 1 #EcoBloggerSquad yang difasilitasi oleh Hiip Indonesia bersama dengan Blogger Perempuan Network.
Topik bahasannya tentang perubahan iklim, salah satu topik yang selalu menarik perhatian saya.
Kenapa? Karena walaupun topik ini terkesan sudah sering dibahas dan diulas pada buku atau media di internet. Namun, akan selalu ada hal menarik baru yang saya dapatkan dari diskusi terkait perubahan iklim.
Termasuk pada acara gathering kali ini.
Kebakaran Hutan Siberia
Salah satu hal yang menjadi perhatian saya saat acara berlangsung adalah saat kak Salma Zakiyah dari Yayasan Madani Berkelanjutan, selaku pemateri, menyingung tentang kasus besar mengenai kebakaran hutan Siberia.
Tahun 2021 kemarin, terjadi kebakaran hutan di hamparan luas Siberia selama beberapa hari. Saking luas dan besarnya, kebakaran hutan tersebut. Kejadian ini digadang-gadang lebih besar dari akumulasi seluruh kebakaran-kebaran hutan yang pernah terjadi di dunia.
Dampaknya jalanan dan kota di daerah tersebut dibungkus asap salama berhari-hari. Belum termasuk hitungan jumlah kematian flora dan fauna yang terdapat dalam eksosistem hutan tersebut.
Celakanya bersamaan dengan hilangnya puluhan hektar hutan yang terbakar juga menghilangkan kapasistas penyerap karbon dioksida di masa depan secara signifikan.
Menengok sejarah kebakaran hutan di Siberia. Sejujurnya, kasus kebakaran hutan ini merupakan hal yang relatif wajar terjadi di sana setiap tahunnya. Hanya saja pada beberapa tahun kebelakang ada suatu ketidakwajaran.
Kebakaran makin sering terjadi dengan intensitas yang besar. Bahkan yang terjadi di tahun 2021 ini, asap dari kebakaran hutan Siberia ini untuk pertama kali dalam sejarah manusia memasuki daerah kutub utara.
….dan ketidakwajaran ini tidak hanya terjadi di Siberia.
Negara-negara lain di dunia juga mengalami fenomena serupa, termasuk negara kita, Indonesia, yang merupakan pemilik hutan hujan terbesar kedua di dunia.
Lalu kenapa bisa terjadi hal demikian? Biang keroknya adalah perubahan iklim.
Perubahan Iklim Mendorong Terjadinya Kebakaran Hutan
Dalam kejadian tersebut, kenaikan suhu permukaan bumi memainkan peran utama dalam semakin banyaknya kasus kebakaran hutan dengan jangka waktu yang lama.
Kenaikan suhu bumi disebabkan oleh adanya efek pemanasan global. Efek pemanasan ini seharusnya menjadi hal lazim karena merupakan siklus yang lakukan oleh planet Bumi. Hanya saja, itu akan normal ketika jumlah panas yang dikeluarkan dan diproses oleh Bumi ti berimbang.
Sayangnya aktivitas manusia seperti menggunakan kendaraan dan industri berbahan bakar fosil, serta makin banyaknya kerusakan hutan akibat kebakaran atau alih fungsi hutan. Membuat siklus ini semakin tidak berimbang.
Aktivitas manusia membuatefek pemanasan global ini meningkat secara drastis dan memicu terjadinya krisis perubahan iklim.
Perubahan iklim menyebabkan keadaan hutan menjadi lebih hangat dan lebih sering kering. Adanya kondisi ini membuat api bertumbuh dengan sangat baik dan mendorong terjadinya dampak kebakaran hutan yang kita lihat pada saat ini.
Mengenalkan Konsep tentang Kelestarian Hutan dan Pencegahannya
Dalam gathering kemarin, kak Christian Natalie dari Hutan Indonesia menjelaskan secara lengkap tentang hutan dan perubahan iklim dan dari penjelasan beliau, saya makin mengerti seberapa pentingnya hutan bagi kehidupan. Bukan hanya untuk menusia tetapi untuk semua mahkluk hidup di Bumi.
Hutan layaknya supermarket penuh dengan segala kebermanfaatan. Menyediakan bahan pangan untuk makhluk hidup lain, memberikan komonditi untuk sandang papan manusia, dan menyediakan unsur paling menunjang kehidupan yaitu oksigen.
Namun, ketika melihat kerusakan hutan yang makin banyak terjadi, entah itu karena kebakaran hutan seperti yang terjadi di Siberia atau karena perusakan oleh manusia.
Bisa jadi 50 atau 100 tahun kedepan kita tidak akan melihat hutan rimbun lagi di Bumi, Bisa jadi juga kalimat “Indonesia adalah negara dengan hutan terbesar di dunia”, menjadi sebuah cerita masa lalu saja.
Sehingga mulai dari saat ini, kita harus menjaga dan melindungi kelestarian hutan di Bumi.
Menjaga kelestarian hutan sama pentingnya dengan hutan itu sendiri. Walaupun pada kenyataannya pencegahan dan pengendalian terjadinya kerusakan hutan baik penebangan maupun kebakaran hutan bukanlah permasalahan yang sederhana.
Melihat kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Hutan Itu Indonesia membuat saya menyadari. Sekecil apapun yang kita lakukan untuk mendukung kepedulian terhadap hutan. Hal tersebut juga sangat membantu.
Di luar sana juga juga banyak orang yang mencintai dan berusaha keras menjaga kelestarian hutan.
Salah satunya adalah kisah Pak Nasiun yang aktif menjaga ribuan hektar hutan di desannya dengan menanam pohon durian ataupun Ibu Sumini bersama Lembaga Pelindung Hutan Kampung Mpu Uteun untuk berpatroli dan melindungi Hutan Desa Damaran Batu di kawasan Leuser.
Baik Pak Nasiun dan Bu Sumini mereka memberdayakan masyarakat untuk hidup harmonis bersama alam dan hutan.
Dan seperti yang saya katakan tadi, meskipun kita belum bisa secara langsung ikut serta memberdayakan masyarat seperti Pak Nasiun dan Bu Sumini. Kita dapat berkontribusi juga untuk menjaga kelestarian hutan.
Minimal dengan mengontrol penggunaan barang-barang rumah tanga yang lebih ramah lingkungan, mengurangi penggunaan kertas, ataupun mengaja hutan lewat hobi kita masing-masing.
Terima kasih telah menemukan artikel ini dan selalu jaga hutan.
Reference:
- Siberia’s wildfires are bigger than all the world’s other blazes combined
- Perubahan iklim picu tren kebakaran hutan California, menurut studi
Featured photo by Michael Robinson Chavez/The Washington Post
Bagus banget penjelasannya. Runut dan enak dibaca.
Terima kasih sudah membaca ya 😀 ❤️