Awal Desember ke Semarang

Pekan ini saya pergi ke Semarang. Agendanya buat tes TPA Online, mau tes di rumah juga ga memungkinkan sinyalnya.

Ada juga agenda lain macam nemuin dosen buat minta surat rekomendasi untuk studi pascasarjana.

Nunggu 8 jam lebih di stasiun

Salah satu keteledoran sebelum berangkat ke Semarang.

Awalnya mau berangkat pakai kereta pagi jam 7.30, tapi akhinya gagal berangkat karena tidak membawa surat kesehatan ataupun rapid test.

Sebelum berangkat sudah cari-cari informasi di internet dan tanya-tanya ke teman yang akhir-akhir ini sering keluar kota pakai kereta api. Sudah baca petunjuk di aplikasi KAI Acces, tapi tetep aja ngga bikin surat-suratnya.

Saya kira kereta Bojonegoro-Semarang ngga masuk ke dalam list KJJ atau Kereta Jarak Jauh, perjalanannya sekitar 2,5 jam saja. Eh ternyata wajib karena udah beda provinsi.

Akhinya beli tiket lagi untuk keberangkatan pukul 16.00, Alhamdulillah karena jumlah penumpang KAI sekarang makin sedikit masih dapet di hari yang sama.

stasiun bojonegoro
Nunggu di stasiun, sepi ga ada penumpang

Sembari menunggu keberangkatan kereta yang 8.5 lamanya, berangkat ke Rumah Sakit buat ngurus surat keterangan sehat dan rapid test.

Harga rapid testnya sekitar 150.000, cukup mahal dibanding dengan rapid test yang disediakan oleh KAI di stasiun (sayangnya stasiun Bojonegoro ngga ada).

Tempat Menginap di Semarang

Perihal tempat tinggal, untungnya temen-temen S1 dulu masih ada beberapa yang kerja di Undip jadi asisten laboratorium.

Biasanya juga pada baik-baik dan mau menampung selama di Tembalang. Namun buat kali ini, memang nyari tempat kos teman yang ada kamar kosong.

Semenjak kecelakaan sulit buat tidur tenang dan nyaman, banyak gerak dan tanggan sering sakit buat tiduran. Tapi dapet lumayan murah juga sih, buat 4 hari 4 malam bayar 100.000.

See also  Kecelakaan hingga Resign Kerja

Mana kosannya juga strategis deket kampus, deket tempat makan murah yang biasanya juga sering jadi tempat makan pas kuliah dulu, deket jalan, dan deket indomaret.

Terima kasih ibuk kosannya kaka Ana.

Undip Tembalang yang Berubah

Selama kegiatan di Semarang kegiatan saya dilakukan di kampus. Ya, gimana lagi wong tujuannya buat tes online dan nyari rekomendasi dari dosen.

Awalnya mau tes TPA online di kosan, tapi ga ada kursi di kosan kak Ana. Akhinya pindah di Lab Radiasi Laser.

Nyari dosen pembimbing juga ngga ketemu juga, karena beliau-beliaunya minta lewat chat aja. Terus ngapain di kampus? tentunya main dan ngerjain kerjaan XD

Btw, kebanyakan pada tanya Undip sekarang jadi gimana? FSM atau keadaan departemen Fisika jadi gimana?

departemen fisika undip

Yang jelas, sekarang makin bagus dan keliatan banyak pembangunan dan renovasi juga. Masa pandemi sepertinya dimanfaatkan buat banyak perbaikan.

Soalnya ga banyak mahasiswa di kampus dan tentunya ngga nganggu kegiatan belajar mengajar.

Kampus FSM juga makin cerah dan kelihatan makin bersih. Bagian gerbang masuk dialihkan ke bagian pintu belakang, dekanatnya juga pindah ke gedung baru yang 5 kali lebih bagus dari sebelumnya. Maklum yang sebelumnya emang gedung tua.

Minesnya, karena diberlakukan jalan satu arah. Kalau mau ke kampus harus muter-muter dulu, lamaa. Apalagi kalau mau turun nyari foto kopi atau makan di luar area kampus. Kudu mubeng kampus dulu.

Daerah Jurang Belimbing (sebelah kampus persis) juga udah ditutup aksesnya, ngga bisa bawa kendaraan dan harus muter lewat bunderan dan jembatan Si Katak. Pokoknya mah jadi jauh dari mana-mana.

Ketemu Orang-Orang Terdekat

Walaupun agenda ke Semarang bukan untuk liburan ataupun dalam waktu yang lama tetapi senang rasanya bisa bertemu orang-orang terdekat dulu saat kuliah di Undip.

See also  Dilema Mati Listrik

Ketemu Ana dan Nana yang sekarang sedang jadi asisten dosen di Departemen.

Ketemu Fajrul yang udah jadi artis Tiktok 😀

Terima kasih juga buat Inay yang nyempetin ngembaliin buku pinjeman yang udah lama juga.

Chicken soup tumpah

Terima kasih telah menyempatkan diri bertemu dan bersama dengan ku saat waktu-waktu di Tembalang yang singkat.

Pengen juga ketemu sama anak-anak NIC dan lama-lama di Semarang juga, namun sudah kadung beli tiket buat balik dan udah kelar juga acaranya. InsyaAllah next time ke Semarang lagi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *