Yang menakutkan dari pandemi COVID-19

sumber europeanpharmaceuticalreview.com

Vaksin SARS-CoV-2 tidak segera di temukan.

Kegelisahan ini bermula ketika saya yang masih luntang-luntung nyari kampus ini, hendak berfikir untuk merencanakan pendaftaran mahasiswa baru. Masih ada beberapa berkas persyaratan yang kurang, macam TPA dan TOEFL yang belum test.

Kesempatan mendaftar tes kampus dan pengkapan administasi sebenernya masih sampe bulan Juli. Tiga bulan dari sekarang kalau dihitung. Dalam kondisi normal, ini sangat cukup untuk waktu persiapan dan ujian.

Bisa juga sih daftar sekarang dan setelah itu defer atau pengalihan masa studi ke semester berikutnya, dengan catatan harus bayar biaya defer sebesar 1 juta rupiah. Mayan juga XD.

Tapi dalam kondisi wabah seperti ini, sepertinya sangat tidak memungkinkan. Apalagi sampai saat ini vaksin corona virus secara belum ditemukan. Walaupun ada beberapa pihak yang mengklaim sudah menemukan. Namun belum ada informasi resmi dari WHO.


Okay balik lagi ke pernyataan. Mengapa hal yang menakutkan kalau vaksin corona belum ditemukan?

Jawaban pendeknya,

karena salah satu cara paling gampang menghentikan dan memutus suatu kasus panyakit pandemi apalagi yang disebabkan oleh virus adalah dengan mengkonsumsi obatnya.

Sama hal nya saat kita sakit panas sakit panas, dokter akan menyarankan kita untuk minum obat anti panas seperti paracetamol. Kalau sakit Corona berarti harus minum obat Corona.

Jawaban panjangnya….

Kita beralih ke masa lampu, menilik kasus pandemi lain yang pernah menyerang dunia dan berhasil kita basmi dari muka bumi.

Pada zaman dulu ada suatu penyakit ganas mematikan yang berusia lebih dari 10.000 tahun. Penyakit ini bernama smallpox (cacar yang sangat parah dan mengerikan), diakibatkan oleh virus variola mayor dan minor.

sumber saintif.com

Tolong jangan dibayangkan ini sama dengan cacar air (chicken pox) yang pernah kalian alami waktu sekolah dasar.

Angka kematian smallpox ini sangat tinggi, yang akibatnya 20 – 60% yang terkena akan meninggal.

See also  Menghadapi orang-orang ngeyel di WhatsApp tentang COVID-19

Pada anak-anak, angka kematian jauh lebih tinggi lagi. Di London (Inggris) angka kematian tercatat mencapai 80%, sedangkan di Berlin (Jerman) mencapai 98%.

Artinya, jika virus ini menyerang anak-anak, hampir bisa dipastikan akan meninggal.
Smallpox ini pula yang berperan besar dalam menjatuhkan kerajaan Aztec dan Inca daripada penyerangan Conquistador Spanyol.

Untungnya, dengan telah ditemukannya vaksin untuk smallpox, penyakit itu tak lagi mematikan untuk kita semua dan telah dinyatakan musnah pada 1980 oleh WHO.

Hal ini terjadi pula dengan kasus pandemi penyakit yang lain.

sumber data national geographics

Vaksin sendiri secara umum adalah patogen (penyakit) yang telah dilemahkan, yang berfungsi memunculkan reaksi kekebalan dalam tubuh. Ketika vaksin dimasukkan ke dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh akan langusng menyerang kuman lemah tersebut.

Dengan begini, sistem kekebalan tubuh sudah mengenali jenis patogen ini. Dan ketika virus yang sesungguhnya datang, tubuh dapat melawan kuman tersebut dengan lebih efektif.


Walaupun, bukan berarti cara ini hanya satu-satunya cara untuk menghentikan virus Corona sih. Diluar sana juga masih ada cara lain yang seperti herd immunity yang mulai digaungkan seiring vaksin dari virus ini tidak tidak ditemukan.

Namun, ini juga masih mempunyai resiko terkait kemungkinan jatuhnya lebih banyak korban yang terpapar virus corona.

Bagi yang belum tahu herd immunity itu seperti apa.

Herd immunity atau kekebalan kelompok

Gampangnya, herd immunity atau kekebalan kelompok adalah membiarkan suatu populasi untuk terpapar virus, dengan harapan tubuh akan menghasilkan kekebalannya atau vaksin sendiri.

Dalam kasus pandemi flu di akhir tahun 1918 misalnya, dibutuhkan setidaknya 50% dari populasi agar populasi tersebut bisa kebal terhadap pandemi tersebut.

Sama dengan kasus penyakit campak ,membutuhkan sekitar 90% orang untuk kebal terhadap orang yang tidak terlindungi untuk mendapatkan tumpangan herd immunity.

See also  Melindungi Masyarakat Adat Sama Pentingnya Dengan Melindungi Alam

Dan tentunya herd immunity ini, sangat ditentukan oleh kekebalan tubuh individu yang terinfeksi secara langsung. Tanpa kekebalan tubuh yang baik, resiko jatuhnya korban makin tinggi.

Belum lagi kalau ada pandemi covid gelombang dua atau kejadian covid pasca kejadian pertama selesai. Cara aman dan paling ampuh untuk bertahan dan mengakhiri masalah pandemi ini.


Ya, kurang lebih begitu ketakutan yang saya rasakan selama wabah ini. Apalagi ada informasi bahwa vaksin baru bisa digunakan hingga akhir tahun nanti. Pandemi ini akan menjadi momok bagi saya dan sebagian besar masyarakat yang lain.

Belum lagi banyak sekali lini aktivitas masyarakat yang teraganggu, pendidikan, ekonomi, pariwisata. Semuanya.

Semoga cepat selesai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *